Latar
belakang
Akhir-akhir ini insiden kanker
sebagai salah satu jenis penyakit tidak menular semakin meningkat. Menurut WHO
jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah sekitar 7 juta
orang, dan dua per tiga diantaranya berada di negara-negara yang sedang
berkembang. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita
kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian
ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (International
Union Against Cancer /UICC, 2009).
Di Indonesia, tiap tahun
diperkirakan terdapat 100 penderita baru per 100.000 penduduk. Ini berarti dari
jumlah 237 juta penduduk, ada sekitar 237.000 penderita kanker baru setiap
tahunnya. Sejalan dengan itu, data empiris juga menunjukkan bahwa kematian
akibat kanker dari tahun ke tahun terus meningkat dan salah satu penyumbang
angka tingginya kejadian kanker di Indonesia adalah kanker payudara. Dimana
saat ini kanker payudara menempati urutan ke dua setelah kanker serviks sebagai
kanker berbahaya yang dapat menyebabkan kematian.Saat ini insiden kanker
payudara meningkat sesuai bertambahnya usia. Akan
tetapi, usia muda
bukan menjadi jaminan
aman dari kanker
payudara.
Oleh
karena itu, SADARI sangat penting dilakukan pada remaja sebagai upaya deteksi
dini kanker payudara. Kanker
payudara yang juga disebut
dengan Ca Mamae merupakan
pertumbuhan sel payudara yang tidak
terkontrol karena terjadi perubahan abnormal dari gen yang berperan dalam
pembelahan sel. Kanker payudara sampai sekarang masih menjadi masalah karena
merupakan jenis kanker
yang angka kejadiannya
paling tinggi di
Indonesia (Pusat Komunikasi Publik
Setjen Depkes, 2011).
Kanker payudara
yang juga disebut dengan Ca
Mamae merupakan pertumbuhan sel
payudara yang tidak terkontrol karena terjadi perubahan abnormal dari gen yang
berperan dalam pembelahan sel. Kanker payudara sampai sekarang masih menjadi
masalah karena merupakan jenis kanker
yang angka kejadiannya
paling tinggi di
Indonesia (Pusat Komunikasi Publik
Setjen Depkes, 2011).
Pengertian
Kanker payudara adalah kanker yang paling sering
terjadi pada wanita di seluruh dunia. Kanker payudara adalah penyakit yang
ditandai adanya pertumbuhan sel abnormal dari payudara yang tumbuh cepat,
dimulai dari sistem saluran kelenjar susu, kemudian tumbuh menyusup ke bagian
lain melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening, akibatnya dapat
menyerang seluruh bagian tubuh (metastasis). Jika tidak cepat diatasi, kanker
ini akan menyebar ke bagian tubuh lain di sekitarnya.
Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk melakukan
deteksi dini kanker payudara yang bertujuan mendeteksi kanker sedini mungkin
agar lebih mudah ditangani. Sebenarnya pria juga perlu melakukan sadari karena
pria juga memiliki 1% kemungkinan untuk terkena kanker payudara terutama usia
50 tahun keatas. Meskipun kecil kemungkinannya namun tetap saja berbahaya dan dapat
menyebabkan kematian.Oleh karena itu salah satu cara yang paling sederhana dan
paling murah untuk mendeteksi dini kanker payudara adalah dengan mengenali
payudara Anda sendiri melalui Self Breast Examination atau pemeriksaan
payudara sendiri, sering disingkat menjadi SADARI.
Penyebab
Penyebab terjadinya kanker
payudara diantaranya adalah:
1.
Genetik
2.
Umur
3.
Faktor gaya hidup
4.
Radiasi elektromagnetik
5.
Kontrasepsi
6.
Merokok
7.
Alkohol
8.
Dll.
Manfaat sadari
SADARI merupakan pemeriksaan terhadap payudara untuk
mengecek adanya perubahan pada payudara. SADARI dapat membantu mengecek kondisi
payudara apakah terdapat benjolan ataupun perubahan lainnya yang dapat menjadi
tanda terjadinya tumor atau kanker payudara yang membutuhkan perhatian medis.
Disarankan untuk melakukan SADARI satu minggu setelah
periode menstruasi dimulai. Jika mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur
atau telah mengalami menopause atau pengangkatan rahim, lakukan pemeriksaan pada
tanggal yang sama tiap bulannya. Bagi ibu menyusui, dapat melakukannya setelah
menyusuo memompa ASI.
Langkah sadari
Bagaimana melakukan SADARI ?
Langkah 1
Mulailah dengan melihat payudara Anda di cermin dengan
bahu lurus dan tangan diletakkan di pinggul. Amatilah ukuran, bentuk, dan warna
payudara, apakah ada perubahan yang mudah terlihat atau pembengkakan.
Langkah 2
Angkat lengan dan lihat perubahan yang mungkin
terjadi. Amatilah ukuran, bentuk, dan warna payudara, apakah ada perubahan yang
mudah terlihat atau pembengkakan.
Langkah 3
Sambil melihat cermin, perlahan – lahan tekan putting
susu antara jari telunjuk dan ibu jari serta lakukan cek terhadap keluaran
putting susu (dapat berupa air susu atau cairan kekuningan atau darah).
Langkah 4
Lakukan perabaan terhadap payudara Anda sambil
berbaring. Gunakan tangan kanan untuk meraba payudara kiri Anda dan tangan kiri
untuk meraba payudara kanan. Gunakan sentuhan yang lembut dengan menggunakan
tiga jari tangan (telunjuk, jari tengah, dan jari manis) dengan posisi
berdekatan satu sama lain. Sentuh payudara dari atas ke bawah, sisi ke sisi
dari tulang selangka ke bagian atas perut Anda, dan dari ketiak ke belahan
dada.
Langkah 5
Terakhir, lakukan perabaan terhadap payudara Anda
dengan gerakan yang sama sambil berdiri atau duduk. Kebanyakan wanita merasa
lebih mudah merasakan payudaranya dalam kondisi basah sehingga sering dilakukan
saat mandi.
Perubahan apa saja yang dapat
ditemukan ?
- Kondisi payudara serta putting susu menebal, bengkak, nyeri, kemerahan
- Puting susu yang membalik kea arah dalam, serta mengeluarkan cairan kehijauan atau darah
- Ditemukan benjolan (8 dari 10 benjolan bukan merupakan kanker. Benjolan seringkali disebabkan oleh kista, fibroadenoma yaitu perubahan jaringan fibrosistik payudara yang bukan merupakan keganasan)
Tempo permeriksaan
Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan
sebulan sekali. Para wanita yang sedang haid sebaiknya melakukan pemeriksaan
pada hari ke-7 sampai dengan hari ke-10 setelah masa haid bermula, ketika
payudara mereka sedang mengendur dan terasa lebih lunak.
Jika menemukan adanya benjolan atau perubahan pada
payudara yang membuat diri Anda resah, segera konsultasikan ke dokter. Jika
dokter menginformasikan bahwa hasil pemeriksaannya menunjukkan tidak adanya
kelainan tapi Anda masih tetap resah, Anda bisa meminta kunjungan lanjutan.
Anda juga bisa meminta pendapat kedua dari seorang dokter spesialis.
Para wanita yang telah berusia 20 dianjurkan untuk
mulai melakukan SADARI bulanan dan CBE (clinical breast examination) tahunan,
dan harus melakukan pemeriksaan mamografi setahun sekali bila mereka telah
memasuki usia 40.
Terbukti 95% wanita yang
terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat bertahan hidup lebih dari
lima tahun setelah terdiagnosis sehingga banyak dokter yang merekomendasikan
agar para wanita menjalani ‘sadari’ (periksa payudara sendiri – saat menstruasi
– pada hari ke 7 sampai dengan hari ke 10 setelah hari pertama haid) di rumah
secara rutin dan menyarankan dilakukannya pemeriksaan rutin tahunan untuk
mendeteksi benjolan pada payudara. Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan
pada usia 20 tahun atau lebih. Bagi wanita usia lebih dari 30 tahun dapat
melakukan pemeriksaan payudara sendiri maupun ke bidan atau dokter untuk setiap
tahunnya.
Makanan
untuk mencegah kanker payudara
1. Broccoli sprouts (brokoli yang masih berbentuk
kecambah)
Sayuran bertulang (cruciferous
vegetables), terutama brokoli memiliki kandungan anti-kanker yang disebut
sulforaphane. Senyawa kimia ini dapat membantu tubuh melawan penyebaran kanker.
Secara khusus, studi terbaru
mengungkapkan bahwa sulforaphane dapat menekan kemampuan tubuh untuk melawan
tumor.
Bahkan broccoli sprouts memiliki
potensi yang lebih besar sebagai makanan pencegah kanker. Menurut studi dari
Johns Hopkins University, Broccoli sprouts berumur tiga hari mengandung
sulforaphane 20-50 kali lebih banyak daripada brokoli matang.
2. Bawang putih
National Cancer Institute
mengungkapkan bahwa bawang putih merupakan salah satu makanan yang dapat
melawan sejumlah penyakit.
Sebuah studi dari Perancis menemukan
bahwa wanita yang rutin makan bawang putih berisiko lebih kecil terserang
kanker payudara. Studi yang sama juga mengungkapkan bahwa sepupu bawang putih,
bawang merah juga memiliki efek perlindungan yang sama.
3. Buah delima
Buah delima dikenal sebagai makanan
anti-kanker berkat kandungan antioksidan anti-peradangannya yang tinggi yaitu
polifenol.
Bahkan buah delima memberikan
manfaat khusus, terutama karena phytochemical yang ditemukan di dalam buah ini
yaitu ellagitannin. Senyawa ini dapat mengganggu produksi enzim aromatase yang
diketahui dapat meningkatkan produksi hormon dalam jaringan payudara sehingga
mengakibatkan munculnya kanker.
4. Kenari
Tikus yang diberi makan kenari
seumur hidupnya berkurang risikonya terserang kanker payudara hingga separuh.
5. Kunyit
Kurkumin yang terkandung dalam
kunyit memainkan peranan penting dalam menghambat ekspresi molekul yang disebut
RANKL. Molekul ini ditemukan dalam sel-sel tumor kanker payudara yang paling
agresif dan mematikan.
6. Biji rami
Menurut American Cancer Society,
sebuah studi menemukan bahwa senyawa lignan yang ada di dalam biji rami dapat
memperlambat pergerakan dan 'tingkat kelengketan' sel-sel kanker payudara sehingga
kankernya menyebar lebih lambat.
7. Buah beri (stroberi, bluberi atau blackberry)
Buah-buahan ini mengandung sejumlah
antioksidan, terutama antosianin dan asam elagik (ellagic acid) yang telah
terbukti mampu mengurangi jumlah radikal bebas yang merusak sel-sel sehat.
Temuan ini dikemukakan oleh American Institute for Cancer Research.
Dalam studi terpisah juga terungkap
bahwa buah-buahan ini dapat memperlambat pertumbuhan dan memperpendek masa
hidup sel-sel kanker payudara. Khasiatnya juga berlaku untuk sel-sel kanker
mulut, usus besar dan prostat.
8. Teh hijau
Teh hijau kaya akan polifenol jenis EGCG
(epigallocatechin-3-gallate) yang telah terbukti mampu memperlambat penyebaran
sel-sel kanker payudara.
9. Tomat
Tomat kaya akan antioksidan bernama
likopen. Likopen telah lama diketahui dapat memperlambat pertumbuhan sel-sel
kanker payudara.
10. Salmon.
Kaya akan omega 3 yang berfungsi
menghambat pertumbuhan sel kanker ganas.
11. Bayam.
Antioksidan jenis lutien serta
zeaxanthin dan caretenoids mampu menangkal radikal bebas penyebab kanker.
Pertanyaan saat on air
1.
Saya sering merasakan gatal di daerah
payudara saya, apakah saya terkena kanker payudara?
Jawaban:
Sebenarnya tanda dari
kanker payudara adalah adanya pembengkakan, benjolan dan keluar cairan berwarna
yang tidak normal dari puting susu. Untuk gatal-gatal sendiri kemungkinan
disebabkan oleh iritasi akibat penggunaan penyangga payudara, sehingga payudara
akan terasa gatal. Namun apabila ditemukan tanda-tanda yang lain seperti
benjolan, kemerah, pembengkakan seperti yang telah disebutkan maka dapat
dilakukan pemeriksaan mamografi untuk memastikan apakah terkena kanker payudara
atau tidak.
2.
Apakah ada hubungannya antara penggunaan
deodorant dengan kanker payudara?
Dan apakah kanker
payudara itu merupakan penyakit menurun?
Jawaban:
Sebenarnya antara
deodorant dan kanker payudara itu tidak ada hubungannya karena fungsi deodorant
itu adalah menutup sementara kelenjar bau dan kelenjar keringat sehingga ketiak
tidak bau dan kering.
Memang ada kemungkinan
kita terkena kanker payudara dari keturunan yang memiliki riwayat kanker
payudara, namun presentasenya sangat kecil, karena sel yang menyebabkan kanker
itu dapat dirombak dan diperbaiki secara langsung oleh tubuh agar menjadi sel
normal. Namun tidak menutup kemungkinan juga apabila perombakan sel yang tidak
normal itu tidak baik didalam tubuh dan ditambah dengan paparan radiasi dan
gaya hidup yang tidak sehat maka sel yang tidak normal tersebut akan tumbuh dan
membelah menjadi sel-sel kanker payudara.
ijin kopas yach
ReplyDelete