3.1 Persiapan Saat Masa Prakonsepsi
Agar masa kehamilan, kelahiran dan bayi yang
terlahir nantinya sehat, calon ibu dan ayah perlu menyiapkan diri di masa
prakonsepsi. Diantaranya dengan mengonsumsi makanan
pendukung kesehatan di masa prakonsepsi, seperti :
- Mengonsumsi protein yang akan meningkatkan produksi sperma. Hal dilakukan dengan mengonsumsi telur, ikan, daging dan tempe.
- Asam folat, penting bagi calon bunda sejak prakonsepsi sampai kehamilan trimester pertama. Berperan dalam perkembangan sistem saraf pusat dan darah janin. Dengan mengonsumsi makanan yang cukup mengandung asam folat untuk mengurangi resiko bayi lahir dengan cacat sistem saraf sebanyak 70%. Makanlah sayuran hijau tua, jeruk, alpukat, hati sapi, kedelai, dan tempe.
- Vitamin A dan E. Jika seseorang kekurangan vitamin A dan E akan mengakibatkan , pembentukan sperma ayah akan terhambat. Asupan vitamin A dan E dapat diperoleh dari mamakan hati, sayuran, buah warna merah (vitamin A), tauge (vitamin E)
- Cukupi zat seng. Bagi bunda, seng membantu produksi materi genetik ketika pembuahan terjadi. Bagi ayah, melancarkan pembentukan sperma. Makanlah kerang, daging, telur, biji-bijian dan kacang-kacangan
- Cukupi zat besi, karena kekurangan zat ini membuat siklus ovulasi (pelepasan sel telur) bunda terganggu. Sumbernya zat besi ini dapat diperoleh dari hati, daging merah, kuning telur, sayuran hijau, jeruk dan serealia yang diperkaya zat besi
- Fosfor. Jika kekurangan zat fosfor dapat menurunkan kualitas sperma calon ayah. Makanan yang kaya akan fosfor terdapat pada susu dan ikan teri.
Cara
mendeteksi dini terjadinya pembuahan sejak terjadinya
hubungan adalah sebagai berikut :
- Ukur suhu tubuh ketika bangun pagi sebelum beranjak dari tempat tidur, sebelum ke kamar mandi. Temperatur tubuh akan sedikit turun sebelum pembuahan terjadi dan kemudian akan naik lagi. Suhu tubuh akan terus meningkat di dua hari berikutnya, berkisar antara 0,4 – 0,6 derajat lebih tinggi dari suhu tubuh normal.
- Terjadi tidak nyaman di area perut bagian bawah. Beberapa perempuan mengalami rasa nyeri di perut bawah di saat mulai terjadinya pembuahan. Bisa jadi akan mengalami rasa sakit di punggung bawah. Namun rasa sakit dan nyeri ini hanya berlangsung sebentar-sebentar saja.
- Perhatikan keluarnya cairan dari vagina. Cervical mucus menjadi lebih tipis dan mengeluarkan cairan ketika mendekati pembuahan.
- Cermati perubahan pada warna di bibir vagina, yang juga merupakan indikasi terjadinya ovulasi. Warna normal adalah pink (merah muda) dan ketika seorang wanita mengalami ovulasi, warnanya berubah menjadi lebih pucat.
Cara termudah mendata dan mengomunikasikan
beberapa masalah emosi yang tidak terselesaikan adalah dengan melakukan
journaling atau membuat catatan “perjalanan” prakonsepsi, seperti Jurnal
Prakonsepsi. Langkah-langkah journaling:
1.
Cari waktu berkomunikasi dengan pasangan. Rencanakan waktu dan tempat
yang tepat untuk melakukannya, agar masing-masing orang merasa nyaman dan
leluasa. Lalu, ciptakan suasana yang relaks dan nyaman, agar pasangan dapat
fokus melakukan refleksi dan komunikasi.
2. Buat semacam daftar
pertanyaan. Pasangan harus menjawab
masing-masing pertanyaan tersebut secara terbuka. Jadi, ketika pasangan
menjawab, wanita wajib mendengarkan, demikian pula sebaliknya.
3. Panduan pertanyaan.
Beberapa pertanyaan berikut ini dapat menjadi panduan, namun pasangan dapat
menambahkan beberapa pertanyaan lain untuk menggali masalah secara lebih
menyeluruh.
Cara
untuk menyambut kehadiran buah hati antara lain :
1.
Bicarakan kehamilan.
Bicarakan topik kehamilan antara suami
dan istri untuk saling tukar perasaan, optimisme, kekhawatiran, termasuk membahas
perubahan yang akan terjadi baik pada calon ibu, situasi finansial dan
lain-lain. Dengan pembicaraan itu, pasangan akan memiliki, atau akan terbuka untuk saling
menyesuaikan, sikap dan cara pandang terhadap kehamilan dan hadirnya anak di dalam keluarga.
2. Siap-siap menghadapi
perubahan istri sebagai dampak kehamilan
Keadaan fisik wanita saat menghadapi
kehamilan pasti akan berubah, begitu pula dengan suasana hatinya . Sejak awal,
kemungkinan yang akan terjadi, bahkan yang terburuk sekali pun. Misalnya saja, kemungkinan
harus berhenti bekerja karena kehamilannya bermasalah. Dengan demikian setiap
masalah bisa diantisipasi, sehingga segala hal yang terjadi di kemudian hari
pada masa-masa kehamilan dapat diatasi.
3. Belajar bersama.
Baca buku bersama dan diskusikan
hal-hal yang menarik perhatian antar suami dan istri.
4. Tambah kadar tanggung
jawab.
Menjadi ayah bukan tradisi
turun-temurun atau sekadar status sosial, melainkan ibarat profesi yang
menuntut tanggungjawab yang berat. Tanggung jawab ayah kini adalah melindungi
istri yang hamil dan menyiapkan kedatangan bayi, baik secara finansial
(mengumpulkan uang untuk biaya kehamilan dan persalinan), fisik (menjadi ayah
siaga -siap antar jaga) dan emosi (memberi dukungan tak putus-putus untuk
setiap keluhan dan masalah istri).
5. Be positive.
Kehamilan, persalinan dan memiliki
anak adalah peristiwa besar yang berisiko. Selalu berpikir dan bersikap positif
bila tertimpa musibah, akan meringankan beban.
6. Komitmen ikut terlibat
dalam kehamilan dan mengurus bayi.
Mulailah dengan komitmen mengantar
istri setiap kali memeriksa kandungan ke dokter. Bila bayi telah lahir, bantu
istri merawatnya, seperti memandikan, mengganti popok atau menidurkan bayi. Itu
akan sangat meringankan tugas istri dan merekatkan hubungan ayah dengan istri
dan dengan bayi.
7. Ubah gaya hidup.
Mulailah merubah gaya hidup seperti
bersikap seolah-olah bahwa ayah juga hamil, misalnya berhenti merokok, tidak
makan atau jajan sembarangan, tidak berpesta sampai jauh malam, dan tidak minum
minuman beralkohol.
Ada banyak cara meningkatkan kesuburan. Salah
satunya dengan mengonsumsi nutrisi yang menunjang kesuburan calon ayah dan ibu.
Tanpa mengabaikan peran zat gizi lain, beberapa vitamin dan mineral sebaiknya
menjadi perhatian pasangan yang tengah merencanakan kehadiran sang buah hati.
Sebenarnya jika mengkonsumsi makanan
dengan pola gizi seimbang, kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral bisa
terpenuhi. Namun, vitamin dan mineral mudah hilang dalam proses pengolahan
makanan.
Di bawah ini ada beberapa zat gizi dan sumber
bahan makanan yang sebaiknya diperhatikan untuk menunjang kesuburan :
·
Vitamin A, berperan cukup penting dalam produksi sperma yang sehat.
Terdapat di hati, mentega, margarin, telur, susu, ikan berlemak seperti salem
dan makarel, brokoli, wortel, bayam, tomat.
·
Vitamin D, kekurangan vitamin D akan menurunkan tingkat kesuburan hingga
75%. Sumber vitamin D diproduksi di dalam tubuh dengan bantuan sinar matahari,
selain itu dapat diperoleh dari telur, mentega, minyak ikan, ikan tuna, ikan
salmon.
·
Vitamin E, meningkatkan kemampuan sperma membuahi sel telur dan mencegah
keguguran karena perannya dalam menjaga kesehatan dinding rahim dan plasenta. Banyak
terdapat pada minyak tumbuh-tumbuhan, bekatul gandum, kecambah, tauge.
·
Vitamin B6, kekurangan vitamin ini akan menyebabkan terjadinya
ketidakseimbanan hormon. Padahal keseimbangan hormon estrogen dan progesteron
penting untuk terjadinya kehamilan. Sumber vitamin B6 antara lain ayam, ikan,
ginjal, beras merah, kacang kedelai, kacang tanah, pisang, sayur kol.
·
Vitamin C, pada wanita vitamin C berperan penting untuk fungsi indung
telur dan pembentukan sel telur.Selain itu sebagai antioksidan (bekerjasama
dengan vitamin E dan beta karoten) vitamin C berperan melindungi sel-sel organ
tubuh dari serangan radikal bebas (oksidan) yang mempengaruhi kesehatan sistem
reproduksi. Vitamin C banyak terdapat pada jambu biji, jeruk, stroberi,
pepaya,mangga, sawi, tomat, cabai merah.
·
Seng (Zn), berperan penting dalam pertumbuhan organ seks dan juga
pembentukan sperma yang sehat. Sumber seng antara lain makanan hasil laut
(seafood), daging, kacang-kacangan, padi-padian, produk olahan susu.
·
Selenium (Se), berperan penting dalam produksi sperma yang sehat. Gejala
kekurangan selenium antara lain tekanan darah tinggi, disfungsi seksual dan
ketidaksuburan. Sumber selenium antara lain beras, kuning telur, seafood,
daging, bawang putih, tomat, ikan tuna, susu.