A. Proses Pencernaan
Proses pencernaan dalam tubuh
manusia adalah kompleks. Makronutrien yang meliputi karbohidrat, lemak, dan
protein pada saat dicerna akan mengalami pengubahan. Dimulai dari mulut dimana
terjadi pencernaan mekanik oleh gigi dengan bantuan lidah. Pada proses pengunyahan
ini terjadi perombakan karbohidrat (pati atau amilum) menjadi molekul yang
paling sederhana yaitu glukosa (monosakarida). Karbohidrat merupakan nutrient
yang mengadung energi yang harus ada dalam diet minimal 20% agar tidak
terbentuk benda-benda keton sehingga terjadi ketosis dan lebih lanjut asidosis
(Dawies Ismadi, 1988).Pemotongan rantai karbohidrat menjadi lebih sederhana ini
dibantu dengan enzim ptialin yang dihasilkan oleh kelenjar ludah.
Proses pencernaan terjadi secara mekanik dan kimiawi. Pencernaan mekanik merupakan proses
mengubah makanan dari ukuran besar menjadi lebih kecildengan bantuan alat-alat
pencernaan. Alat yang membantu pencernaan mekanik seperti gigi,lambung, usus . Gerakan
gigi seri memotong makanan, gigi taring merobek makanan, gigigeraham mengunyah
makanan serta lambung dan usus melakukan gerakan meremas makanan.Pada
pencernaan mekanik umumnya tidak mengubah susunan molekul bahan makanan
yangdicerna.Pencernaan mekanik dibantu oleh gerakan saluran pencernaan seperti
gerakan peristaltik, gerak segmentasi dan gerak ayun ( pendular ).
Gerakan-gerakan ini memungkinkanmakanan di dorong, kemudian diremas dan
dicampur dengan enzim pencernaan (pengadukan)
Pencernaan mekanik menjadi lebih mudah
karena adanya salivaair ludah dan getah lambung, pancreas maupun usus.
Bantuan dari getah itulah yang merupakan awal dari proses pencernaan secara
kimiawi. Setelah makanan sampai di lambungdan mengalami gerak peristaltik,
makanan kemudian dicampur dengan enzim agar tercerna dengan maksimal. Makanan
yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat
dari pancreas. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai
kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida.
Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu
glukosa.
Glukosa hasil pencernaan kemudian diserap
usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah. Makanan dari
kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan
diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam
amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran
darah. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan
(diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi
butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh
enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol.Asam lemak dan gliserol kemudian
diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.
Selain itu masih ada zat lainnya yang dikeluarkan oleh usus halus
untuk menyempurnakan proses penguraian
sedemikian rupa hingga dihasilkan senyawa monosakarida, mononukleotida, asam
lemak, asam amino, dan senyawa kecil satuan pembentuk senyawa lainnya yang siap
untuk diserap oleh dinding usus halus, untuk selanjutnya dibawa oleh aliran
darah atau limpa ke seluruh bagian tubuh (Muhammad Wirahadikusumah, 1985 : 2)
Semua bahan makanan, baik makronutrien
maupun mikronutrien akan dialirkan ke seluruh tubuh oleh sistem sirkulasi,
dalam hal ini darah. Dan disetorkan ke sel-sel tubuh.Makronutrien harus dalam
kondisi paling sederhana, meliputi monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa)
asam lemak, gliserol dan asam amino. Jika zat makanan tersebut masih dalam
bentuk ukuran besar, maka akan susah masuk dalam sel karena sel memiliki
membrane yang sifatnya selektif permeabel (semi permeabel). Zat-zat makanan
dalam bentuk paling sederhana itu nantinya akan dibutuhkan dalam metabolisme sel,
dengan tujuan untuk menjaga agar sel tetap hidup. Rangkaian metabolisme sel
berjalan dengan sangat kompleks dan dengan keteraturan tinggi.
B.
Gangguan Sistem Pencernaan
Gangguan
pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah,
infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Diantaranya sebagai berikut:
1.
Apendikitis
|
Þ
|
Penyakit yang disebabkan oleh adanya radang
usus buntu.
|
2.
Maldigesti
|
Þ
|
Adalah penyakit yang disebabkan karena terlalu
banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
|
3.
Parotitis
|
Þ
|
Merupakaninfeksi pada kelenjar parotis disebut
juga Gondong
|
4.
Xerostomia
5.
Gastritis atau
maag
6.
Hepatitis
7.
Radang usus buntu
|
Þ
|
Merupakan penyakit yang diakibatkan karena produksi
air liur yang sangat sedikit
Merupakan inflamasi (radang) yang
terjadi pada mukosa dinding lambung.
Merupakan
penyakit yang disebabkan oleh beberapa virus yang menginfeksi hati.
Merupakan infeksi pada usus buntu
yang dapat merembet ke usus besar yang menyebabkan peradangan pada selaput
rongga perut.
|
8.
Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu
cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air.
Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres),
makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam
waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi
dehidrasi.
9.
Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan
sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi
keras dan kering.Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan
yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
10. Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di
dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan
akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari
kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung.Tukak lambung menyebabkan
berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga
perut.Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis
tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan
antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada
selaput perut (peritonium). Gangguan
lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti
alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan
produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding
lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung.
Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak
teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan
lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula
apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.
Daftar Pustaka
Pearce,
Evelyn. 2002. Anatomi dan Fsologi untuk
Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia
Pearce, EC (2006). Anatomi dan Fisiologi untuk para
medis. Jakarta : PT gramedia.
Setiadi. 2007. Anatomi dan fisiologi manusia. Graha
ilmu. Jakarta
Syaifudin.1992.
Anatomi Fsiologi untuk Siswa Perawat.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Uliyah,2008.
Keterampilan Dasar Praktik Klinik.Surabaya:
Salemba Medika
Anonim.
2012. Proses pencernaan manusia. Terdapat
dihttp://carapedia.com/proses_pencernaan_manusia_info2023.html,
diakses tanggal 4 Setember 2012.
Anonim.
2012. Sistem Pencernaan Pada Manusia.
Terdapat di http://www.scribd.com/doc/21469148/Sistem-Pencernaan-Pada-Manusia,
diakses tanggal 6 September 2012.
http://mrsigitblog.wordpress.com/2009/07/29/71/
No comments:
Post a Comment