Thursday 15 May 2014

KEPUTIHAN




PENDAHULUAN
Mengapa membahas topik keputihan?
Menurut penelitian yang dilakukan Zubier (2002), jumlah wanita di dunia yang pernah mengalami keputihan sekitar 75%, sedangkan wanita Eropa yang mengalami keputihan sebesar 25%. Sementara itu berdasarkan penelitian dari Octaviyanti (2006) untuk wanita Indonesia yang mengalami keputihan berjumlah 75%. Dimana 90% keputihan merupakan salah satu tanda kasus kanker leher rahim. Penderita kanker leher rahim di negara maju seperti Amerika Serikat, mencapai sekitar 12.000 per tahun dan untuk penderita kanker leher rahim di Indonesia di perkirakan 90-100 per 100.000 penduduk (Nasdaldy, 2006).
Saat ini masih banyak wanita di negara berkembang, termasuk Indonesia kurang mendapat informasi dan pelayanan terhadap penyakit kanker leher rahim yang sering ditandai dengan keputihan. Ini disebabkan karena tingkat ekonomi rendah dan tingkat pengetahuan wanita yang kurang tentang kesehatan reproduksi (Meutia, 2008). Data di atas menunjukkan kejadian keputihan pada wanita cukup tinggi, akan tetapi karena wanita sering beranggapan keputihan sebagai salah satu gejala premenstrual syndrom, sedikit sekali wanita yang berusaha untuk mengobati keputihan padahal keputihan adalah gangguan kesehatan yang perlu segera diobati dan dicari penyebabnya karena selain menyebabkan kanker leher rahim dapat menyebabkan kemandula, kehamilan diluar kandungan bahkan kematian (Indarti, 2004). Sehingga pada kesempatan ini sangat penting bagi kita untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai keputihan.

Apa yang sebenarnya dimaksud dengan keputihan?
Keputihan didefinisikan sebagai keluarnya cairan dari vagina. Cairan tersebut bervariasi dalam konsistensi (padat, cair, kental), dalam warna (jernih, putih, kuning, hijau) dan bau (normal, berbau). (Manuaba, 2004).
Menurut dr. Sugi Suhandi, spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Mitra Kemayoran Jakarta, keputihan (flour albus) adalah cairan yang berlebihan yang keluar dari vagina. Keputihan bisa bersifat fisiologis (dalam keadaan normal) namun bisa juga bersifat patologis (karena penyakit). Dan keputihan tidak mengenal batasan usia. Berapa pun usia seorang wanita, bisa terkena keputihan (Sugi Suhandi, 2009).


Bagaimana keputihan dianggap normal atau tidak normal?
Keputihan fisiologis atau keputihan normal adalah keputihan yang biasanya terjadi setiap bulannya, biasanya muncul menjelang menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun masa subur. Keputihan patologis dapat disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa perih atau nyeri saat penderita buang air kecil.

Tanda dan Gejala keputihan?
Berikut hal-hal yang dapat membedakan antara keputihan normal dan tidak normal.
Keputihan normal (fisiologis)
  • Cairan sekresi berwarna bening, tidak lengket dan encer.
  • Tidak mengeluarkan bau yang menyengat
  • Gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid dan tanda masa subur pada wanita tertentu.
  • Remaja putri kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
  • Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.

Keputihan abnormal
  • Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan atau putih kelabu dari alat kelamin. Cairan ini dapat encer atau kental, lengket dan kadang-kadang berbusa.
  • cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat.
  • Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta dapat mengakibatkan iritasi pada vagina.
  • Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya seperti HIV, Herpes, Candyloma.


Mengapa penting untuk mengetahui keputihan yang tidak normal dan penyebabnya?
Pentingnya untuk mengetahui keputihan yang dialami merupakan keputihan yang normal atau tidak adalah untuk mewaspadai adanya kelainan atau indikasi terhadap awal terjadinya suatu penyakit-penyakit infeksi terutama kanker pada alat reproduksi.
Penyebab keputihan secara umum adalah:
  • Ketidakseimbangan hormon
  • Gejala suatu penyakit tertentu
  • Rusaknya keseimbangan biologis dan keasaman (ph) lingkungan vagina.
  • Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis
  • Sering menggunakan WC Umum yg kotor
  • Tidak mengganti panty liner
  • Membilas vagina dari arah yang salah.
  • Sering bertukar celana dalam/handuk dgn orang lain
  • Kurang menjaga kebersihan vagina
  • Kelelahan yang amat sangat
  • Stress
  • Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi
  • Memakai sembarang sabun untuk membasuh vagina
  • Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah raga, tidur kurang)
  • Tinggal di daerah tropis yang lembap
  • Lingkungan sanitasi yang kotor.
  • Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.
  • Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex
  • Kadar gula darah tinggi
  • Sering menggaruk vagina

TIPS Bagaimana caranya menjaga agar keputihan tetap normal dan tidak membahayakan kesehatan?
Adapun beberapa cara pencegahan untuk menjaga keputihan tetap normal dan tidak membahayakan kesehatan yaitu :
1.      Membersihkan bagian luar kemaluan selepas buang air kecil atau air besar, menggunakan air bersih.
2.      Ketika haid, sering mengganti pembalut wanita terutama pada hari-hari yang banyak darah keluar. Ini karena darah adalah media yang sesuai untuk kuman membiak. Bagi wanita yang menggunakan tampon mereka perlu ingat untuk menukarnya.
3.      Hindari menyabun pada alat kelamin kerana ia mungkin menyebabkan kekeringan dan iritasi kulit atau gatal. Setengah wanita sensitif dan alergi pada pewangi dalam buih sabun.
4.      Pasangan suami istri hendaknya membersih alat kelamin dengan air sebelum dan selepas hubungan seks untuk kebersihan yang optimal.
5.      Hindari memakai pakaian dalam sintetik yang terlalu ketat kerana menyebabkan kulit berkeringat, tidak ada peredaran udara pada kulit dan akhirnya meningkatkan kuman berkembang biak. Pakaian dalam perlu diganti setiap hari dan pada hari-hari mengalami keputihan, boleh memakai panty liner tetapi diperhatikan pula frekuensi pemakaiannya.
6.      Diet. Perbanyak makan makanan yang mengandung antioksidan (brokoli, bawang putih, pepaya, kedelai, tomat, semangka, bayam dan alpukat) dan vitamin seperti vitamin A, C, dan E. Begitu juga vitamin B kompleks dan D direkomendasikan untuk daya tahan tubuh. Lakukan diet lengkap dan seimbang dengan mengonsumsi cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat, dan konsumsi gula sebaiknya tidak berlebihan.
  1. Jangan menggunakan bedak atau bubuk yang bertujuan membuat vagina harum atau kering. Bedak sangat kecil dan halus, hal ini mudah terselip dan tidak dapat terbersihkan, sehingga mengundang datangnya jamur pada vagina.
  2. Keringkanlah selalu vagina anda setelah mandi, cebok atau mencui vagina sebelum anda berpakaian
  3. Pakailah selalu pakaian dalam yang kering. Usahakan selalu untuk membawa cadangan guna berjaga-jaga jika celana dalam anda perlu diganti
  4. Gunakan celana luar yang memiliki pori-pori cukup, jangan terlalu seirng menggunakan celana luar yang ketat, hal ini dapat menyebabkan sirkluasi di daerah kewanitaan terganggu.
  5. Gunakan celana dalam dari bahan katun, karena bahan katun mampu menyerap keringat.
  6. Panty liner digunakan saat dirasa perlu saja, janga digunakan terlalu lama.
  7. Jika anda stress, ambil waktu libur atau cuti anda, rileks kan pikiran anda sejenak. Karena stress juga dapat memacu keputihan
  8. Kurangi untuk kegiatan yang membuat anda sangat letih, kepanasan dan banyak mengeluarkan keringat, atau jika sudah melakukan aktivitas tersebut, segera mandi dan bersihkan tubuh anda khususnya daerah kemaluan.

SADARI (PERIKSA PAYUDARA SENDIRI)




Latar belakang
Akhir-akhir ini insiden kanker sebagai salah satu jenis penyakit tidak menular semakin meningkat. Menurut WHO jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah  sekitar 7 juta orang, dan dua per tiga diantaranya berada di negara-negara yang sedang berkembang.  Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (International Union Against Cancer /UICC, 2009).
Di Indonesia,  tiap tahun diperkirakan terdapat 100 penderita baru per 100.000 penduduk. Ini berarti dari jumlah 237 juta penduduk, ada sekitar 237.000 penderita kanker baru setiap tahunnya. Sejalan dengan itu, data empiris juga menunjukkan bahwa kematian akibat kanker dari tahun ke tahun terus meningkat dan salah satu penyumbang angka tingginya kejadian kanker di Indonesia adalah kanker payudara. Dimana saat ini kanker payudara menempati urutan ke dua setelah kanker serviks sebagai kanker berbahaya yang dapat menyebabkan kematian.Saat ini insiden  kanker  payudara  meningkat  sesuai bertambahnya  usia. Akan  tetapi,  usia  muda  bukan  menjadi  jaminan  aman  dari  kanker  payudara.
Oleh karena itu, SADARI sangat penting dilakukan pada remaja sebagai upaya deteksi dini kanker payudara. Kanker  payudara  yang juga  disebut  dengan Ca  Mamae merupakan pertumbuhan  sel payudara yang tidak terkontrol karena terjadi perubahan abnormal dari gen yang berperan dalam pembelahan sel. Kanker payudara sampai sekarang masih menjadi masalah karena merupakan  jenis  kanker  yang  angka  kejadiannya  paling  tinggi  di  Indonesia  (Pusat Komunikasi  Publik  Setjen  Depkes,  2011).
Kanker  payudara  yang juga  disebut  dengan Ca  Mamae merupakan pertumbuhan  sel payudara yang tidak terkontrol karena terjadi perubahan abnormal dari gen yang berperan dalam pembelahan sel. Kanker payudara sampai sekarang masih menjadi masalah karena merupakan  jenis  kanker  yang  angka  kejadiannya  paling  tinggi  di  Indonesia  (Pusat Komunikasi  Publik  Setjen  Depkes,  2011).
Pengertian
Kanker payudara adalah kanker yang paling sering terjadi pada wanita di seluruh dunia. Kanker payudara adalah penyakit yang ditandai adanya pertumbuhan sel abnormal dari payudara yang tumbuh cepat, dimulai dari sistem saluran kelenjar susu, kemudian tumbuh menyusup ke bagian lain melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening, akibatnya dapat menyerang seluruh bagian tubuh (metastasis). Jika tidak cepat diatasi, kanker ini akan menyebar ke bagian tubuh lain di sekitarnya.
Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk melakukan deteksi dini kanker payudara yang bertujuan mendeteksi kanker sedini mungkin agar lebih mudah ditangani. Sebenarnya pria juga perlu melakukan sadari karena pria juga memiliki 1% kemungkinan untuk terkena kanker payudara terutama usia 50 tahun keatas. Meskipun kecil kemungkinannya namun tetap saja berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.Oleh karena itu salah satu cara yang paling sederhana dan paling murah untuk mendeteksi dini kanker payudara adalah dengan mengenali payudara Anda sendiri melalui Self Breast Examination atau pemeriksaan payudara sendiri, sering disingkat menjadi SADARI.
Penyebab
Penyebab terjadinya kanker payudara diantaranya adalah:
1.      Genetik
2.      Umur
3.      Faktor gaya hidup
4.      Radiasi elektromagnetik
5.      Kontrasepsi
6.      Merokok
7.      Alkohol
8.      Dll.
Manfaat sadari
SADARI merupakan pemeriksaan terhadap payudara untuk mengecek adanya perubahan pada payudara. SADARI dapat membantu mengecek kondisi payudara apakah terdapat benjolan ataupun perubahan lainnya yang dapat menjadi tanda terjadinya tumor atau kanker payudara yang membutuhkan perhatian medis.
Disarankan untuk melakukan SADARI satu minggu setelah periode menstruasi dimulai. Jika mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur atau telah mengalami menopause atau pengangkatan rahim, lakukan pemeriksaan pada tanggal yang sama tiap bulannya. Bagi ibu menyusui, dapat melakukannya setelah menyusuo  memompa ASI.



Langkah sadari
Bagaimana melakukan SADARI ?
Langkah 1
Mulailah dengan melihat payudara Anda di cermin dengan bahu lurus dan tangan diletakkan di pinggul. Amatilah ukuran, bentuk, dan warna payudara, apakah ada perubahan yang mudah terlihat atau pembengkakan.
Langkah 2
Angkat lengan dan lihat perubahan yang mungkin terjadi. Amatilah ukuran, bentuk, dan warna payudara, apakah ada perubahan yang mudah terlihat atau pembengkakan.
Langkah 3
Sambil melihat cermin, perlahan – lahan tekan putting susu antara jari telunjuk dan ibu jari serta lakukan cek terhadap keluaran putting susu (dapat berupa air susu atau cairan kekuningan atau darah).
Langkah 4
Lakukan perabaan terhadap payudara Anda sambil berbaring. Gunakan tangan kanan untuk meraba payudara kiri Anda dan tangan kiri untuk meraba payudara kanan. Gunakan sentuhan yang lembut dengan menggunakan tiga jari tangan (telunjuk, jari tengah, dan jari manis) dengan posisi berdekatan satu sama lain. Sentuh payudara dari atas ke bawah, sisi ke sisi dari tulang selangka ke bagian atas perut Anda, dan dari ketiak ke belahan dada.
Langkah 5
Terakhir, lakukan perabaan terhadap payudara Anda dengan gerakan yang sama sambil berdiri atau duduk. Kebanyakan wanita merasa lebih mudah merasakan payudaranya dalam kondisi basah sehingga sering dilakukan saat mandi.
Perubahan apa saja yang dapat ditemukan ?
  • Kondisi payudara serta putting susu menebal, bengkak, nyeri, kemerahan
  • Puting susu yang membalik kea arah dalam, serta mengeluarkan cairan kehijauan atau darah
  • Ditemukan benjolan (8 dari 10 benjolan bukan merupakan kanker. Benjolan seringkali disebabkan oleh kista, fibroadenoma yaitu perubahan jaringan fibrosistik payudara yang bukan merupakan keganasan)
Tempo permeriksaan
Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan sebulan sekali. Para wanita yang sedang haid sebaiknya melakukan pemeriksaan pada hari ke-7 sampai dengan hari ke-10 setelah masa haid bermula, ketika payudara mereka sedang mengendur dan terasa lebih lunak.
Jika menemukan adanya benjolan atau perubahan pada payudara yang membuat diri Anda resah, segera konsultasikan ke dokter. Jika dokter menginformasikan bahwa hasil pemeriksaannya menunjukkan tidak adanya kelainan tapi Anda masih tetap resah, Anda bisa meminta kunjungan lanjutan. Anda juga bisa meminta pendapat kedua dari seorang dokter spesialis.
Para wanita yang telah berusia 20 dianjurkan untuk mulai melakukan SADARI bulanan dan CBE (clinical breast examination) tahunan, dan harus melakukan pemeriksaan mamografi setahun sekali bila mereka telah memasuki usia 40.
Terbukti 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah terdiagnosis sehingga banyak dokter yang merekomendasikan agar para wanita menjalani ‘sadari’ (periksa payudara sendiri – saat menstruasi – pada hari ke 7 sampai dengan hari ke 10 setelah hari pertama haid) di rumah secara rutin dan menyarankan dilakukannya pemeriksaan rutin tahunan untuk mendeteksi benjolan pada payudara. Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan pada usia 20 tahun atau lebih. Bagi wanita usia lebih dari 30 tahun dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri maupun ke bidan atau dokter untuk setiap tahunnya.
Makanan untuk mencegah kanker payudara
1. Broccoli sprouts (brokoli yang masih berbentuk kecambah)
Sayuran bertulang (cruciferous vegetables), terutama brokoli memiliki kandungan anti-kanker yang disebut sulforaphane. Senyawa kimia ini dapat membantu tubuh melawan penyebaran kanker.
Secara khusus, studi terbaru mengungkapkan bahwa sulforaphane dapat menekan kemampuan tubuh untuk melawan tumor.
Bahkan broccoli sprouts memiliki potensi yang lebih besar sebagai makanan pencegah kanker. Menurut studi dari Johns Hopkins University, Broccoli sprouts berumur tiga hari mengandung sulforaphane 20-50 kali lebih banyak daripada brokoli matang.
2. Bawang putih
National Cancer Institute mengungkapkan bahwa bawang putih merupakan salah satu makanan yang dapat melawan sejumlah penyakit.
Sebuah studi dari Perancis menemukan bahwa wanita yang rutin makan bawang putih berisiko lebih kecil terserang kanker payudara. Studi yang sama juga mengungkapkan bahwa sepupu bawang putih, bawang merah juga memiliki efek perlindungan yang sama.
3. Buah delima
Buah delima dikenal sebagai makanan anti-kanker berkat kandungan antioksidan anti-peradangannya yang tinggi yaitu polifenol.
Bahkan buah delima memberikan manfaat khusus, terutama karena phytochemical yang ditemukan di dalam buah ini yaitu ellagitannin. Senyawa ini dapat mengganggu produksi enzim aromatase yang diketahui dapat meningkatkan produksi hormon dalam jaringan payudara sehingga mengakibatkan munculnya kanker.
4. Kenari
Tikus yang diberi makan kenari seumur hidupnya berkurang risikonya terserang kanker payudara hingga separuh.
5. Kunyit
Kurkumin yang terkandung dalam kunyit memainkan peranan penting dalam menghambat ekspresi molekul yang disebut RANKL. Molekul ini ditemukan dalam sel-sel tumor kanker payudara yang paling agresif dan mematikan.
6. Biji rami
Menurut American Cancer Society, sebuah studi menemukan bahwa senyawa lignan yang ada di dalam biji rami dapat memperlambat pergerakan dan 'tingkat kelengketan' sel-sel kanker payudara sehingga kankernya menyebar lebih lambat.
7. Buah beri (stroberi, bluberi atau blackberry)
Buah-buahan ini mengandung sejumlah antioksidan, terutama antosianin dan asam elagik (ellagic acid) yang telah terbukti mampu mengurangi jumlah radikal bebas yang merusak sel-sel sehat. Temuan ini dikemukakan oleh American Institute for Cancer Research.
Dalam studi terpisah juga terungkap bahwa buah-buahan ini dapat memperlambat pertumbuhan dan memperpendek masa hidup sel-sel kanker payudara. Khasiatnya juga berlaku untuk sel-sel kanker mulut, usus besar dan prostat.
8. Teh hijau
Teh hijau kaya akan polifenol jenis EGCG (epigallocatechin-3-gallate) yang telah terbukti mampu memperlambat penyebaran sel-sel kanker payudara.
9. Tomat
Tomat kaya akan antioksidan bernama likopen. Likopen telah lama diketahui dapat memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara.
10. Salmon.
Kaya akan omega 3 yang berfungsi menghambat pertumbuhan sel kanker ganas.
11. Bayam.
Antioksidan jenis lutien serta zeaxanthin dan caretenoids mampu menangkal radikal bebas penyebab kanker.

Pertanyaan saat on air
1.      Saya sering merasakan gatal di daerah payudara saya, apakah saya terkena kanker payudara?
Jawaban:
Sebenarnya tanda dari kanker payudara adalah adanya pembengkakan, benjolan dan keluar cairan berwarna yang tidak normal dari puting susu. Untuk gatal-gatal sendiri kemungkinan disebabkan oleh iritasi akibat penggunaan penyangga payudara, sehingga payudara akan terasa gatal. Namun apabila ditemukan tanda-tanda yang lain seperti benjolan, kemerah, pembengkakan seperti yang telah disebutkan maka dapat dilakukan pemeriksaan mamografi untuk memastikan apakah terkena kanker payudara atau tidak.

2.      Apakah ada hubungannya antara penggunaan deodorant dengan kanker payudara?
Dan apakah kanker payudara itu merupakan penyakit menurun?
Jawaban:
Sebenarnya antara deodorant dan kanker payudara itu tidak ada hubungannya karena fungsi deodorant itu adalah menutup sementara kelenjar bau dan kelenjar keringat sehingga ketiak tidak bau dan kering.
Memang ada kemungkinan kita terkena kanker payudara dari keturunan yang memiliki riwayat kanker payudara, namun presentasenya sangat kecil, karena sel yang menyebabkan kanker itu dapat dirombak dan diperbaiki secara langsung oleh tubuh agar menjadi sel normal. Namun tidak menutup kemungkinan juga apabila perombakan sel yang tidak normal itu tidak baik didalam tubuh dan ditambah dengan paparan radiasi dan gaya hidup yang tidak sehat maka sel yang tidak normal tersebut akan tumbuh dan membelah menjadi sel-sel kanker payudara.